Cegah Inflasi, Pemko Gelar Pasar Murah Selama Empat Hari

Banda Aceh- Dalam upaya mencegah inflasi di Kota Banda Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh dalam hal ini Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Kota Banda Aceh menggelar pasar murah yang diselenggarakan mulai tanggal 11-14 Oktober 2022.

Dalam peninjauan pasar murah tersebut, Pj Wali Kota Banda Aceh H. Bakri Siddiq, SE, M.Si mengatakan pasar murah tersebut diselenggarakan sebagai upaya Pemko Banda Aceh dalam mencegah inflasi.

“Kenaikan BBM yang terjadi pada bulan lalu otomatis berdampak kepada yang lain seperti kenaikan harga transportasi meningkat, kalau harga transportasi meningkat harga beli dari produsen sendiri naik, kalau harga naik akan terjadi inflasi sementara pendapatan masyarakat tetap. Sehingga sesuai instruksi presiden untuk menjaga kestabilan harga akibat kenaikan BBM, karena itu saya menginstruksikan Diskopukmdag untuk memantau harga, apabila harga naik pemerintah akan turun tangan untuk melakukan operasi pasar atau pasar murah,” katanya saat meninjau Pelaksanaan Pasar Murah di Taman Bustanussalatin, Selasa (11/10/2022).

Bakri mengatakan, pasar murah ini juga untuk membantu dan memudahkan masyarakat Kota Banda Aceh dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang menggelar kenduri.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh, M. Nurdin, S.Sos mengatakan pasar murah yang digelar selama empat hari tersebut diselenggarakan di lokasi yang berbeda.

“Untuk tanggal 11 sd 12 Oktober 2022 kita gelar di Taman Bustanussalatin dan di Halaman Masjid Syuhada Lamgugob, tanggal 13 sd 14 Oktober 2022 kita gelar di Halaman Kantor UPTD Metrologi Gampong Mulia dan Halaman Kantor Disdokukmdag Mibo. Pasar Murah kita mulai dari jam 08.00 WIB sampai selesai, namun kupon antrian akan kita bagi mulai jam 07.00 WIB, kepada warga Kota Banda Aceh cukup membawa KTP Asli untuk memperoleh kupon antrian,” kata Nurdin.

Nurdin menjelaskan, Pemerintah Kota Banda Aceh menyediakan sebanyak 7.200 paket sembako yang terdiri dari tiga komoditi yaitu beras, minyak goreng dan telur.

“Satu paket terdiri dari 10 kilogram beras dengan harga Rp. 87.000, 2 liter minyak goreng Rp. 36.000 dan 1 lempeng telur sebanyak 30 butir Rp. 32.000. Pemko Banda Aceh mensubsidi sebesar Rp. 50.000 per paketnya dari harga belanja Rp. 205.000 menjadi Rp. 155.000 sehingga lebih murah dari harga pasar,” jelas Nurdin.

Nurdin menambahkan, pada pasar murah tersebut selain membayar menggunakan uang tunai masyarakat juga bisa membayar secara non tunai yaitu menggunakan QRIS.

“Kepada masyarakat yang membayar secara non tunai pihak Bank Indonesia atau Pihak perbankan juga menyediakan hadiah marchendes sesuai persedian yang ada,” tutupnya.